penderitaan rakyat indonesia akibat sistem tanam paksa banyak pihak yang bersimpati dan mengecamnya baik dari bangsa indonesia maupun dari orang belanda. di bawah ini merupakan orang belanda yang menentang tanam paksa, kecuali…
a. baron vam hoevel
b. douwes dekker
c. L. vitalis
d. johanes van den bosch
Jawaban
Jawaban: D. Johanes Van den Bosch
Yuk simak pembahasan berikut.
Tanam paksa adalah salah satu sistem kebijakan yang diciptakan oleh Belanda yang dikeluarkan oleh Gubernur Jenderal Johannes van den Bosch pada tahun 1830 yang mewajibkan setiap desa menyisihkan sebagian tanahnya (20%) untuk ditanami komoditi ekspor, khususnya kopi, tebu, teh, lada, kina, dan tembakau.
Lebih lanjut, pada prosesnya kebijakan yang satu ini terjadi penyimpangan, seperti tanah yang diserahkan harus subur, kerusakan tanaman ditanggung petani, dan sebagainya. Oleh karena itu banyak tokoh Belanda yang menentang adanya kebijakan ini. Beberapa tokoh Belanda terseebut adalah Baron Van Hovel, Douwes Dekker, Frans Van De Pute, Van De Venter, Dr. W. Bosch, L. Vitalis dan P. Markus.
Dengan demikian, jawaban yang benar adalah D. johanes van den bosch
Pertanyaan Lain :
- Apa tujuan penulisan teks laporan percobaan?
- Kenapa historiografi atau penulisan sejarah senantiasa berkembang dari waktu ke waktu
- Sebutkan faktor pendorong yang melatarbelakangi terjadinya pergerakan nasional di Indonesia baik dari dalam negeri maupun dari kejadian di luar negeri
- Kebijakan pengekspor menjual barang di luar negeri dengan harga yang lebih murah daripada di dalam negeri merupakan salah satu hambatan dalam perdagangan internasional adalah
- Berikut ini merupakan tumbuhan paku yang dapat dimanfaatkan sebagai media untuk menanam anggrek adalah.
- Jelaskan isi perundingan Roem Royen antara Indonesia dan Belanda
- Salah satu lapisan atmosfer yang dapat memantulkan gelombang radio dan televisi adalah
- Uraikan 3 contoh tradisi Hindu-Buddha dan Islam yang masih dilakukan oleh masyarakat Indonesia hingga saat ini
- presiden Soekarno membentuk pemerintah darurat republik Indonesia dengan ibu kota
- Tuliskan isi Dekrit Presiden 5 Juli 1959 yang menandai lahirnya sistem demokrasi terpimpin